Hari penjemputan

Pada hari itu Ibu Yeni menjemput penulis di akhir kegiatan PSG

Pelatihan menggunakan aplikasi jepret clouds

Penulis mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pelatihan bagaimana menggunakan aplikasi jepret clouds

suasana kelas SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru (dulu)

Berikut merupakan tampilan kelas di tahun2 yang lalu

Suasana SPS

Siswa yang sedang sps sedang berbaris

Pembagian piagam seusai upacara

yaitu event penghargaan setiap ada siswa yang mendapatkan piala ataupun piagam

Senin, 27 Oktober 2014

Sekedar Berkenalan




Saya Putri Puspita Purwiranda biasa di panggil Putri/Putpus/Pupus , anak bungsu dan satu-satunya perempuan dari tiga bersaudara, dilahirkan 17 tahun yang lalu di kabupaten Banjarbaru tepatnya hari Jum'at tanggal 24 Januari 1997. Punya sifat penakut dengan hobby nonton film horor, aneh ya ? .           Sekarang saya sekolah di SMK SANDHY PUTRA BANJARBARU , XIV Generation dan sekarang bertengger di kelas XI D Jurusan TKJ/IT. Buat saat ini saya tinggal di Jl. Karet Murni, Loktabat Utara, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, tentunya di Indonesia.
          Sosial Media : Putri P Purwiranda (Facebook)
                                @PutriPurwiranda (Twitter)
                                putripuspitapurwiranda@gmail.com (Gmail)
          Nah, sekian dulu nih perkenalan kita kalau ada masukan atau kritik silahkan disampaikan biar saya yang masih pemula bisa jadi lebih baik untuk selanjutnya.

Galeri PSG


 





DyCode | Dynamic Code







PT. Dycode Cominfotech Development atau DyCode adalah sebuah perusahaan pengembang perangkat lunak yang berasal dari Bandung yang didirikan pada tahun 2007. Dengan menyorot  kata “DyCode”, Dinamis dan Code sebagai merek dagang perusahaan. Dinamis sebagai nilai perusahaan, sedangkan Code adalah alat untuk mencapai visi perusahaan.
Perusahaan ini menjadi salah satu dari sedikit perusahaaan di Indonesia yang pengembangkan Apple iOS sejak tahun 2008, sekarang Dycode telah mengembangkan semua platform mobile modern, yakni Android, Blackberry, Windows Phone 7, Symbian, dan Meego.
DyCode telah menyelesaikan beberapa proyek,baik sesuai permintaan pelanggan maupun aplikasi yang mereka buat guna kepentingan umum.

Latar belakang PSG




Perkembangan teknologi di Indonesia pada saat ini semakin berkembang terutama dalam teknologi informasi. Dengan adanya teknologi informasi, itu bisa memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan di mana saja,kapan saja dan dari siapa saja. Kalau ditinjau dari segi pendidikan, perkembangan dan penerapan teknologi informasi sangatlah bermanfaat, karena dengan menerapkan teknologi informasi dunia pendidikan mulai ada perubahan yang sangat signifikan. Untuk saat ini jarak dan waktu bukan lagi hal yang menjadi masalah untuk mendapatkan ilmu, karena memang sudah banyak sekali aplikasi yang memfasilitasinya. Tidak terkecuali sistem Android.
Perkembangan teknologi khususnya sistem operasi Android di Indonesia memang terbilang belum terlalu lama, namun saat ini para pengguna Android pun terus bertambah dan semakin banyak, terutama pada pasar teknologi ponsel pintar. Karena Android sendiri memiliki sistem open source, maka banyak bermunculan pengembang dan pengelola sistem operasi, sehingga tidak hanya bergantung pada sistem yang telah dibuat saja. Kebebasan untuk memodifikasi dan mengembangkan membuat kita dapat memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang mungkin tidak terpikirkan oleh si pembuat sistem.
Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
Saat ini berkenaan dengan masalah distribusi Android, terdapat dua Versi yaitu Andriod dengan GMS (Google Mobile Services) dan OHD (Open Handset Distribution).
1.      GMS (Google Mobile Services).
Android dengan GMS adalah Android yang didukung penuh oleh Google, yaitu di dalam ponsel Android tersebut telah dilengkapi oleh fasilitas-fasilitas yang terhubung dengan Google Account kita. Beberapa aplikasi tersebut misalnya Gmail, Google Contact, Google Calender juga Youtube.

2.      OHD (Open Handset Distribution) .
Android dengan OHD adalah Android yang sangat dasar, belum ada support dari Google sama sekali. Sehingga pengguna masih dapat mengakses fungsi-fungsi dasar dari handset seperti smartphone lain, akan tetapi tidak ada Google apps termasuk tidak adanya Android Market.

Adanya perkembangan sistem Android membuat penerapan secara langsung dari teori yang telah didapatkan oleh peserta didik di sekolah. Dalam dunia pendidikan, utamanya di sekolah yang biasanya hanya mengandalkan penyampaian teori. Dengan adanya open source ini peserta didik dapat mengimplementasikan pengetahuan teoritis yang didapatnya melalui program-program yang saat ini dapat mempermudah mereka dalam  proses belajar, bahkan mereka bisa membuat program sendiri sesuai kreatifitas masing-masing.
Bentuk aplikasi smartphone bisa bermacam-macam. Mulai dari aplikasi untuk utilisasi, penopang produktivitas kantor, edukasi, sampai berbagai macam jenis game menarik. Ada salah satu perusahaan pengembang aplikasi game di Indonesia untuk smartphone berbasis Android memiliki total omzet hingga menyentuh Rp.400.000.000 – Rp.500.000.000 per bulan..
Karena semakin berkembangnya teknologi, maka Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
Guna menghasilkan tenaga kerja seperti yang disebutkan diatas, maka SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru mengadakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah bentuk kerja sama antara SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru dengan Dunia Usaha / Dunia Industri (DUDI) atau Instansi yang berkompeten dalam praktek kerja / magang di lapangan, uji praktek kompetensi dan sertifikasi bagi siswa. Secara khusus bertujuan mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki keahlian dengan tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan Dunia Usaha/ Industri (DUDI) dan adanya pengakuan berupa pemberian sertifikat.
Pengadaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sendiri didasari pada perjanjian kerjasama (MoU) antara PT. Telekomunikasi Indonesia dengan Yayasan Sandhykara Putra Telkom Nomor :TEL. 175/ HK810/ HRC60/ 2012 dan Nomor: PKS. 09/ PDD/ DPPP-YSPT/V/2012. Tentang  : PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) Terhadap Sekolah Menengah Kejuruan yang berada di bawah pembinaan YSPT untuk diberikan kesempatan guna memanfaatkan fasilitas TELKOM melalui Pendidikan Sistim Ganda.

Software Open Source






Software adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca dan ditulis oleh komputer. Contoh software adalah aplikasi dan sistem operasi . Sedangkan software open source adalah sebuah software yang dapat di miliki dengan cara mengambil / men-download secara gratis dari internet , yang kode software-nya dipublikasikan ke publik atau pengguna internet. Umumnya orang akan memperbaiki kelemahan – kelemahan dari software tersebut dan memodifikasi tampilan atau bahasanya. Lalu meng-upload-nya kembali / mempublikasikan kembali software yang sudah di perbaiki tersebut ke internet . dan pada saat yang sama orang lain juga akan men-download aplikasi software open source ini dan memperbaiki kelemahan –kelemahan yang lain.
Software open source dimulai dengan adanya kampanye untuk menyediakan dan menggunakan perangkat lunak yang gratis. Selain itu setiap perangkat lunak yang termasuk perangkat lunak sumber terbuka (open source) memiliki kode sumber (source code) yang bebas diunduh dan disebarluaskan dengan menganut kaidah dan etika tertentu. Pengembangannya dilakukan oleh suatu komunitas tertentu dan mereka akan saling bertukar informasi untuk mengembangkan perangkat lunak tersebut agar menjadi lebih baik.
Penyaranan menggunakan Software Open Source dikarenakan dalam pekerjaan sehari-hari mungkin kita sering menggunakan beberapa perangkat lunak komersial yang sudah terkenal seperti Microsoft Windows sebagai sistem operasi, Microsoft Office sebagai aplikasi perkantoran, Adobe Photoshop dan Corel Draw sebagai aplikasi untuk desain dan gambar, Microsoft Visio sebagai aplikasi untuk membuat diagram, Microsoft Outlook untuk membaca dan menerima e-mail ataupun Microsoft Project sebagai aplikasi untuk melakukan manajemen proyek. Namun mengetahui bahwa perangkat lunak tersebut memiliki harga lisensi satuan dari ratusan hingga ribuan dolar AS per perangkat lunak. Maka anda akan mengeluarkan biaya ribuan dolar AS untuk sebuah komputer. Di sisi lain tentu anda juga tidak ingin melanggar hukum dengan menggunakan perangkat lunak illegal.
Karena itulah tersedia berbagai ragam perangkat lunak open source yang dapat diunduh secara gratis dan disebarluaskan dengan bebas. Selain itu, karena dibangun oleh suatu komunitas yang saling bertukar informasi di seluruh dunia, perangkat lunak jenis ini berkembang dengan cukup baik.
Salah satu open source yang diaplikasikan pada smartphone, hingga kini makin berkembang yakni Android. Android merupakan perangkat multi fungsional yang bisa melakukan berbagai aktifitas apapun di perangkat tersebut. Ditambah lagi Android merupakan rilisan asli dari Google sendiri yang bisa dikatakan adalah support dan sponsor dari perangkat ini.
Saat ini Open Source Software model memiliki beberapa karakteristik yang menyebabkan ia mendapatkan keuntungan, yaitu :
A.     Ketersediaan source code dan hak untuk memodifikasi
Ini merupakan hal yang penting. Hal ini menyebabkan perubahan dan improvisasi pada produk software. Selain itu, hal ini memunculkan kemungkinan untuk meletakan  code pada hardware baru, agar dapat diadaptasi pada situasi yang berubah-ubah, dan menjangkau pemahaman bagaimana sistem itu bekerja secara detail.
B.      Hak untuk mendistribusikan modifikasi dan perbaikan pada code
Hal ini merupakan titik perbedaan Open Source Software dengan Free Software. Pada kenyataannya, hak pendistribusian diakui dan merupakan hal yang umum, ini adalah hal yang berpengaruh bagi sekumpulan developer ( pengembang ) untuk bekerja bersama dalam project Open Source Software.
C.      Hak untuk menggunakan software
Ini merupakan kombinasi dari hak pendistribusian, menjamin ( jika software cukup berguna ) beberapa user yang mana membantu dalam menciptakan pasar untuk mendukung dan berlangganan software. Hal ini juga membantu dalam improvisasi kualitas dari produk dan improvisasi secara fungsi. Selain itu akan menyebabkan sejumlah user untuk mencoba produk dan mungkin menggunakannya secara reguler.
Sedangkan beberapa kerugian yang disebabkan oleh Open Source model adalah sebagai berikut :
A.     Tidak ada garansi dari pengembangan
Biasanya terjadi ketika sebuah project dimulai tanpa dukungan yang kuat dari satu atau beberapa perusahaan, memunculkan celah awal ketika sumber code masih mentah dan pengembangan dasar masih dalam pembangunan.
B.      Masalah yang berhubungan dengan intelektual property
Pada saat ini, beberapa negara menerima software dan algoritma yang dipatenkan. Hal ini sangat sulit untuk diketahui jika beberapa metode utama untuk menyelesaikan masalah software di patenkan sehingga beberapa komunitas dapat dianggap bersalah dalam pelanggaran intelektual property.


C.      Kesulitan dalam mengetahui status project
Tidak banyak iklan bagi open source software, biasanya beberapa project secara tidak langsung ditangani oleh perusahaan yang mampu berinvestasi dan melakukan marketing.
Berbicara mengenai lisensi,Saat ini open source memiliki beberapa lisensi umum pada open source software yaitu :
A.    BSD ( Berkeley Software Distribution )
Secara ringkas, pendistribusian dapat dilakukan sepanjang berhubungan dengan software, meliputi penggunaan property produk. Pencipta hanya ingin pekerjaan mereka dikenali dan tanpa memerlukan biaya. Hal ini menjadi penting karena lisensi ini tidak melibatkan beberapa pembatasan dengan menjamin dan berorientasi pada turunan awal open source.
B.      GPL ( GNU General Public Licence )
Ini adalah lisensi bagi software yang bernaung dalam distribusi GNU Project. Saat ini masih dapat kita jumpai / menemukan banyak software yang tidak berkaitan dengan GNU Project. GPL secara hati-hati didesain untuk mempromosikan produk dari free software dan karena itu, secara eksplisit melarang beberapa tindakan pada software yang dapat merusak integrasi dari GPL software pada program proprietary ( kepemilkan ). GPL berdasar pada UU Internasional yang menjamin pelaksanaannya. Karakterisitik utama dari GPL meliputi pendistribusian, tapi hanya jika source code itu tersedia dan juga dijamin; serta mengijinkan pendistribusian source; mengijinkan modifikasi tanpa pembatasan dan integrasi lengkap dengan software lain.

C.      MPL ( Mozilla Public Licence )
Ini adalah lisensi yang dibuat oleh Netscape dalam  mendistribusi code dari Mozilla, versi baru dari navigator jaringan. Banyak respek yang mirip dengan GPL tetapi lebih berorientasi pada perusahaan level enterprise.

D.    Perangkat lunak domain publik - Pencipta meninggalkan hak ciptanya.
Karena perangkat lunak domain publik tidak memiliki perlindungan hak cipta, perangkat lunak lisensi ini dapat secara bebas digunakan dalam bentuk apapun termasuk ke dalam bentuk berbayar. Penciptanya dalam kondisi apapun tidak bisa lagi menetapkan pembatasan-pembatasan apapun setelah dirilis dan diedarkan.
Dalam pengembangan aplikasi Android, aplikasi yang sering digunakan yaitu Java SDK, Android SDK, Eclipse, ADT, AVD.