Senin, 27 Oktober 2014

Latar belakang PSG




Perkembangan teknologi di Indonesia pada saat ini semakin berkembang terutama dalam teknologi informasi. Dengan adanya teknologi informasi, itu bisa memudahkan kita untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan di mana saja,kapan saja dan dari siapa saja. Kalau ditinjau dari segi pendidikan, perkembangan dan penerapan teknologi informasi sangatlah bermanfaat, karena dengan menerapkan teknologi informasi dunia pendidikan mulai ada perubahan yang sangat signifikan. Untuk saat ini jarak dan waktu bukan lagi hal yang menjadi masalah untuk mendapatkan ilmu, karena memang sudah banyak sekali aplikasi yang memfasilitasinya. Tidak terkecuali sistem Android.
Perkembangan teknologi khususnya sistem operasi Android di Indonesia memang terbilang belum terlalu lama, namun saat ini para pengguna Android pun terus bertambah dan semakin banyak, terutama pada pasar teknologi ponsel pintar. Karena Android sendiri memiliki sistem open source, maka banyak bermunculan pengembang dan pengelola sistem operasi, sehingga tidak hanya bergantung pada sistem yang telah dibuat saja. Kebebasan untuk memodifikasi dan mengembangkan membuat kita dapat memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang mungkin tidak terpikirkan oleh si pembuat sistem.
Android adalah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.
Saat ini berkenaan dengan masalah distribusi Android, terdapat dua Versi yaitu Andriod dengan GMS (Google Mobile Services) dan OHD (Open Handset Distribution).
1.      GMS (Google Mobile Services).
Android dengan GMS adalah Android yang didukung penuh oleh Google, yaitu di dalam ponsel Android tersebut telah dilengkapi oleh fasilitas-fasilitas yang terhubung dengan Google Account kita. Beberapa aplikasi tersebut misalnya Gmail, Google Contact, Google Calender juga Youtube.

2.      OHD (Open Handset Distribution) .
Android dengan OHD adalah Android yang sangat dasar, belum ada support dari Google sama sekali. Sehingga pengguna masih dapat mengakses fungsi-fungsi dasar dari handset seperti smartphone lain, akan tetapi tidak ada Google apps termasuk tidak adanya Android Market.

Adanya perkembangan sistem Android membuat penerapan secara langsung dari teori yang telah didapatkan oleh peserta didik di sekolah. Dalam dunia pendidikan, utamanya di sekolah yang biasanya hanya mengandalkan penyampaian teori. Dengan adanya open source ini peserta didik dapat mengimplementasikan pengetahuan teoritis yang didapatnya melalui program-program yang saat ini dapat mempermudah mereka dalam  proses belajar, bahkan mereka bisa membuat program sendiri sesuai kreatifitas masing-masing.
Bentuk aplikasi smartphone bisa bermacam-macam. Mulai dari aplikasi untuk utilisasi, penopang produktivitas kantor, edukasi, sampai berbagai macam jenis game menarik. Ada salah satu perusahaan pengembang aplikasi game di Indonesia untuk smartphone berbasis Android memiliki total omzet hingga menyentuh Rp.400.000.000 – Rp.500.000.000 per bulan..
Karena semakin berkembangnya teknologi, maka Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
Guna menghasilkan tenaga kerja seperti yang disebutkan diatas, maka SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru mengadakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG). Pendidikan Sistem Ganda (PSG) adalah bentuk kerja sama antara SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru dengan Dunia Usaha / Dunia Industri (DUDI) atau Instansi yang berkompeten dalam praktek kerja / magang di lapangan, uji praktek kompetensi dan sertifikasi bagi siswa. Secara khusus bertujuan mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki keahlian dengan tingkat pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan Dunia Usaha/ Industri (DUDI) dan adanya pengakuan berupa pemberian sertifikat.
Pengadaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) sendiri didasari pada perjanjian kerjasama (MoU) antara PT. Telekomunikasi Indonesia dengan Yayasan Sandhykara Putra Telkom Nomor :TEL. 175/ HK810/ HRC60/ 2012 dan Nomor: PKS. 09/ PDD/ DPPP-YSPT/V/2012. Tentang  : PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) Terhadap Sekolah Menengah Kejuruan yang berada di bawah pembinaan YSPT untuk diberikan kesempatan guna memanfaatkan fasilitas TELKOM melalui Pendidikan Sistim Ganda.

0 komentar:

Posting Komentar